PSIKOLOGI DAN TAHAP PERKEMBANGAN
Tahap perkembangan manusia dikaitkan
dengan pendidikan. Perbedaan
antara TK, SD, SMP, SMA, sampai perguruan
tinggi.
Perkembangan Anak sampai Remaja.
A.MASA BAYI (0-2tahun)
Perkembangan Piaget : Tahap Sensori
motorik
Kondisi Fisik dan panca indera
berkembang cepat
Bayi membangun pemahaman tentang
membangun dunia, dengan
mengoordinasikan pengalaman
sensoris tindakan fisik.
Implikasi yang dapat dilakukan adalah menunjukkan kepada
seorang bayi sebuah mainan yang menarik dan menggoyangkannya dihadapan si bayi atau bisa menyembunyikannya dibawah selimut. Biasanya bayi yang sudah
mulai bisa merangkak akan berusaha mencari dan menyibakkan selimut tersebut.
Dari kognisi sensorimotorik yang melibatkan
kemampuan untuk menata dan mengoordinasi sensasi dengan gerakan fisik serta
mengikutsertakan kesadaran akan objek yang kita berikan kepada si bayi.
B.MASA KANAK-KANAK AWAL (2-6tahun)
Masa negative (Trot Zalter)
Masa bermain : occupied play, onlooker play, selftary
dependent play , pararel play, associative Play , Cooperative play
Masa Meniru
Masa eksplorasi (rasa ingin tahu yang
tinggi)
Tahap Piaget :Tahap praoperasional
-Belajar menggunakan bahasa
-cara berpikir egosentris
Tahap 1: Hukuman
Tahap 2:Ganjaran
Implikasi yang dapat di lakukan adalah dengan membiarkan si
anak bermain dan mengeksplorasi.
Di dalam bermain anak memiliki nilai
kesempatan untuk mengekspresikan
sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarnya sedang
mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalam bermain, yang berarti
mengembangkan dirinya sendiri.
Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran,
dan memahami keberadaan
lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.
Merupakan ciri periode pra operasional
yang ditemukan pada usia 2-7 tahun ditandai dengan bermain khayal dan bermain
pura-pura. Pada masa ini anak lebih banyak bertanya dan menjawab
pertanyaan,mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka,ruang, kuantitas
dan sebagainya . Seringkali anak hanya sekedar bertanya, tidak terlalu
memperdulikan jawaban yang diberikan dan walaupun sudah dijawab anak akan
bertanya terus. Anak sudah menggunakan berbagai simbol atau representasi benda
lain. Misalnya sapu sebagai kuda-kudaan,
sobekan kertas sebagai uang dan lain-lain. Bermain simbolik juga berfungsi
untuk mengasimilasikan dan mengkonsolidasikan pengalaman emosional anak. Setiap
hal yang berkesan bagi
anak akan dilakukan kembali dalam kegiatan bermainnya.
Dapat disimpulkan bahwa anak usia dini
adalah anak
yang berusia 2 – 6 tahun, yang berada pada tahap perkembangan awal masa
kanak-kanak, yang memiliki karakteristik berpikir konkrit, realisme, sederhana,
animisme, sentrasi, dan
memiliki daya imajinasi yang kaya
MASA KANAK KANAK AKHIR
-Sejak 6 tahun sampai matang secara
seksual (setara dengan usia tingkat SD)
-Pengaruh teman mulai dominan
-Mampu berpikir logis tentang objek dan
kejadian
-Menguasai konvensi jumlah dan berat
-Mampu mengklarifikasikan objek
-Tingkat perkembangan Moral :
Konvensional
Tahap 3 :Orientasi "Goodboy /girl
Tahap 4 :Orientasi otoritas
Menurut Erikson Tahap industry vs
inferiority ( rendah diri)
Tahap piaget :Tahap konkret operasional
Implikasi yang dapat diberikan adalah di
dalam permainan
Pada usia 8-11 tahun anak lebih banyak
terlibat dalam kegiatan games
with rules dimana
kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh peraturan
Mengajarkan sang anak untuk bersikap
lebih sportif , jujur , dan melatih fisik sang anak.
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk
sekolah dasar adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan
anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa
kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak usia sekolah
ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih
muda. Ia senang bermain, senang melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru
hendaknya mengembangkan pembelajaran
yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak,
bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat
langsung dalam pembelajaran. Menurut
Havighurst, tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:
a.Menguasai keterampilan fisik dan perkembangan anak usia
dalam permainan dan aktivitas fisik.
b.Membina hidup sehat
c. Belajar bergaul dan
bekerja dalam kelompok
d. Belajar menjalankan
peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
e. Belajar membaca,
menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
f. Memperoleh sejumlah
konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
g. Mengembangkan kata
hati, moral dan nilai-nilai. Mencapai
kemandirian pribadi.
Dalam upaya mencapai setiap tugas
perkembangan tersebut, guru dituntut untuk memberikan bantuan berupa:
a. Menciptakan lingkungan
teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik.
b.Melaksanakan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman
sebaya, sehingga kepribadian sosialnya berkembang.
c.Mengembangkan kegiatan pembelajaran
yang memberikan pengalaman yang konkret atau langsung dalam membangun konsep.
d.Melaksanakan pembelajaran yang dapat
mengembangkan nilai-nilai, sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan
menjadi pegangan bagi dirinya. Pendidikan
di SD merupakan jenjang pendidikan yang mempunyai peranan sangat penting dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
MASA REMAJA (ADOLOSENCE)
Mulai usia 11 atau 12 sampai 18 atau 24
tahun
Perkembangan Fisik : Mengarah ke bentuk orang dewasa
Perkembangan Seksual : Mulai aktifnya hormon seksual
"Heteroseksual " Tertarik pada lawan
jenis
Perkembangan Emosional :Emosi tidak
stabil berubah-ubah, Mudah meledak
Perkembangan Kognitif : Tahap Formal operasional
-Mampu berpikir logis secara abstrak
-Menaruh perhatian tentang masa depan
konsep ideologis dan membuat hipotesis pola pikir cenderung egosentris
-Perkembangan identitas diri adalah Identity Vs Role
consfusional
-Timbul pertanyaan siapa saya
-Ingin diakui dan cenderung mengikuti
idola
-Perkembangan Moral "Kebanyakan
tingkat konvensional namun sebagian sudah past konvensional
Tahap 5 :Orientasi kontak sosial
Tahap 6 :Orientasi asas etis
Implikasi yang dapat diberikan di bidang
pendidikan adalah
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh
ide-ide dari teori – teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan
orang lain.
Melihat masa remaja sangat potensial dan
dapat berkembang ke
arah positif maupun negatif maka
intervensi edukatif dalam bentuk pendidikan, bimbingan, maupun pendampingan
sangat diperlukan untuk mengarahkan perkembangan potensi remaja tersebut agar
berkembang ke arah positif dan produktif. Rekomendasi masa remaja merupakan
masa dimana individu mencari identitas atau jati dirinya, dalam fase ini remaja
mengalami kesulitan dalam menjalani perkembangan sosialnya, agar remaja tidak
terjerumus kedalam lingkungan sosial yang menyimpang, oleh sebab itu peran guru
dan orang tua menjadi
sangat penting dalam membantu remaja mengatasi hambatan- hambatannya dalam
kehidupan sosialnya.
Memberikan pelajaran tentang seks
Memberikan ruang untuk anak remaja dalam
mengembangkan bakat
dan
mendapat pola pengawasan yang baik dari orang tua